Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 2 Jombang
Langit Mojoagung siang itu teduh dan menentramkan. Di bawah naungan Masjid SMK Negeri Mojoagung, gema dzikir dan semangat muda berpadu dalam harmoni. Pada Jumat, 17 Oktober 2025, terselenggara kegiatan Pelatihan Remaja Masjid (Remas) — wadah pembinaan generasi muda Islam yang siap menebar cahaya iman dari rumah Allah.
Dalam kegiatan penuh makna ini, hadir H. Muhamad Dulkhoiri, S.Pd., M.Si, Ketua Takmir Masjid Fadlummillah MAN 1 Jombang (MANSAJO), sebagai narasumber utama. Beliau membawakan materi bertema “Memakmurkan Masjid, Tugas Kita Bersama — Terlebih Generasi Muda Islam.” Dengan gaya penyampaian yang santai, inspiratif, dan menyentuh hati, beliau menghidupkan semangat para peserta dari Remas Baitul Muttaqin SMKN Mojoagung dan Remas Fadlummillah MANSAJO.
“Masjid adalah tempat yang paling dicintai oleh Allah,” ujar beliau sambil mengutip sabda Rasulullah ﷺ:
‘Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid-masjidnya.’ (HR. Muslim No. 288)
Dalam sesi motivasinya, beliau menuturkan kisah-kisah inspiratif para sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang menjadi teladan dalam memakmurkan masjid. Salah satunya adalah kisah Ummu Mahjan, wanita yang rutin membersihkan Masjid Nabawi. Saat beliau wafat, Rasulullah ﷺ sendiri menyalatinya sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian tulusnya. Dari kisah ini, peserta diingatkan bahwa menjaga kebersihan dan mengimarahkan masjid — sekecil apapun peran kita — memiliki nilai besar di sisi Allah SWT.
Beliau juga menceritakan kisah Abdullah bin Ummi Maktum, sahabat yang buta namun tetap bersemangat datang ke masjid untuk shalat berjamaah. Kisah ini menggambarkan semangat istiqamah dalam beribadah, bahkan dalam keterbatasan.
“Sekarang,” ujar beliau dengan nada lembut tapi tegas, “bagaimana dengan kita, para Remas masa kini? Saat terdengar panggilan Hayya ‘alas Shalah, apakah tangan kita masih sibuk dengan gawai? Ataukah kita segera menjawab panggilan itu dengan langkah yang ringan dan hati yang siap?”
Selain mengingatkan pentingnya ibadah, H. Dulkhoiri juga menegaskan peran Remas dalam menggerakkan kegiatan dakwah, pendidikan agama, dan sosial kemasyarakatan. Ia berpesan agar para Remas selalu menghormati dan mendoakan para penjaga masjid — seperti Cak Udin, marbot Masjid Fadlummillah MANSAJO — yang dengan ikhlas menjaga rumah Allah setiap hari.
Menutup penyampaiannya, beliau memperkenalkan prinsip “KDI” sebagai pedoman dalam memakmurkan masjid:
K – Kewajiban: memakmurkan masjid adalah kewajiban setiap muslim, terutama generasi muda Remas.
D – Disiplin: menjaga manajemen kegiatan, kebersihan, waktu, dan ketertiban di masjid.
I – Ikhlas: beramal hanya untuk mengharap rahmat dan ridha Allah SWT, tanpa pamrih duniawi.
“Percayalah,” ujarnya penuh keyakinan, “balasan bagi amal ikhlas akan datang min haitsu la yahtasib — dari arah yang tak pernah kita duga.”
Setelah penyampaian materi pertama, acara dilanjutkan dengan sesi inspiratif dari Ketua Remas Fadlummillah MANSAJO yang memaparkan berbagai program unggulan Remas.
Sesi ini dipandu oleh para anggota Remas penuh talenta: Baruna Akmal A (XII-L), Najwan ‘Azhim Al Fastabiq (XI-A), Adin Syaidatul Musyarofah (XI-A), dan Jihanka Aqilah Septiani (XI-F).
Dengan percaya diri dan penuh semangat, mereka memperkenalkan program-program unggulan Remas MANSAJO seperti Pembiasaan Sholat Dhuha dan Asmaul Husna, Kajian Remaja, Pelatihan Tartil Al-Qur’an, Gerakan Jumat Bersih Masjid, serta Kegiatan Dakwah Kreatif Remaja. Program-program tersebut menjadi bukti nyata bahwa Remas bukan sekadar organisasi, tetapi jantung yang berdenyut menghidupkan masjid setiap hari.
Pelatihan ini pun berakhir dalam suasana haru dan bahagia. Cahaya semangat dan keikhlasan seolah memancar dari wajah para peserta — seakan mengamini pesan sang takmir: “Mari kita makmurkan masjid bukan hanya dengan langkah kaki, tapi dengan hati yang selalu terikat pada panggilan Ilahi.”(arb)